
Meskipun orang-orang menyukai fakta bahwa mereka tidak lagi
menggunakan putaran pada jam, itu berhenti ketika kontak elektrik
menjadi berkarat – dimana terjadi tidak tak lama pada masa hidup jam.
Itu menjadikan sakit kepala bagi departemen reparasi Hamilton yang
secara terus menerus menghadapinya sampai jam diperbaharui pada tahun
1961.
Accutron oleh BulovaPada seputar waktu itu, Bulove memberikan
peningkat besar selanjutnya dalam penentu waktu elektrik dengan jam
Accutron mereka pada tahun 1960. Datang dalam format potongan bentuk-U
dari campuran nikel yang bergetar sebagai respon arus elektrik dari
batere. Getaran ini berfrekuensi lebih tinggi daripada rodagaya
tradisional, jadi untuk pertama kalinya perantaraan elektik menjadi
gagasan yang rapi dimana memberi kekuatan pada jam dengan menawarkan
akurasi yang lebih baik pula. Accutron juga mengerjakan lebih jauh
masalah kontak elektrik dengan memperkenalkan transistor, memberikan jam
waktu kerja yang lama tanpa harus memakainya. Jam ini juga terkait erat
dengan program angkasa AS yang menggunakannya pada pesawat angakasa
Mercury dan Apollo yang digunakan NASA untuk ke bulan. Menghaluskan
pergerakan JamInovasi SwissBagaimanapun, kesuksesan Bulova
menakutkan para pembuat jam Swiss, yang melihat tantangan potensial bagi
dominasi mereka dalam hal kualitas alat pewaktu. Bereka bersatu untuk
membiayai penelitian lab CEH(Center Electonique Horloger). CEH
mentargetkan penelitian mereka untuk menemukan oslilator yang lebih
akurat daripada sepatukuda nikel.
Pergerakan kwarsa telah digunakan pertama kali dalam jam pada tahun
1930an; sampai awal 60an mereka bahkan telah menggunakannya pada
chronometer angkatan laut (walaupun tidak dapat disangkal dengan akurasi
yang tidak dapat diprediksi). CEH menetapkan tentang peningkatan
akurasi dan sampai pertengahan 60-an Longines dan Bernard Golary telah
membuat sebuah jam saku yang mempunyai akurasi sampai 0.01 detik sehari.
Pada tahun 1967, CEH memproduksi jam tangan dengan pergerakan kwarsa pertama. Dalam
hal untuk peningkatan dalam mikroelektronik, pengintegrasian rangkaian
elektronik telah meningkat yang menjadikannya lebih hemat energi,
menjadikannya dapat diminaturisasi sehingga gerak kwarsa dapat muat
dalam sebuah jam tangan. Bagaimanapun, pabrikan Swiss meneruskan untuk
menghaluskan teknik mekanik mereka dan kemudian menyamai Bolova melalui
cara tradisional. Setelah bertahun-tahun damapenelitian, Swiss melihat
kwarsa
sebagai mode yang akan lewat, memperhitungkan kekeliruan dimana
keunggulan mekanik mereka akan memperlihatkan mereka bertahan sebagai
raja dari tumpukan; itu merupakan penilaian yang miskin yang
kadang-kadang akan membawa kematian pada beberapa perusahaan.
Interprestasi orang Jepang
Sementara orang Eropa memainkan one-upmanship dengan berbagai teknik
mereka, Seiko telah secara terus-menerus mengambil pandangan baru pada
kwarsa dan itu merupakan perusahaan Jepang yang mengeluarkan jam tangan
kwarsa pertama di dunia – Jam Astron 25SQ – di Jepang pada 25 Desember
1969. Berharga mahal, dengan harga 450.000 yen ($1.250 harga pertukaran
tahun 1969). Mempunyai muka yang datar, menggumpal (tidak seperti jam
mekanik Swiss yang tipis) dan juga menyakitkan dengan begitu banyak
kesulitan teknik yang membuat Seiko mengakhiri dengan menariknya setelah
hanya memproduksi 100 jam saja.
Bagaimanapun, walau itu kegagalan yang nyata, juga menandai tahap
baru dalam teknologi jam dimana kita tidak akan pernah menoleh.
Teknologi kwarsa telah berada pada langkah kedepan yang baru pada
tahun1970; banyak para pembuat jam Jepang mengikuti jalan Seiko, juga
dilakukan orang Amerika, sampai kadang-kadang saat Swiss mendaki untuk
bergabung – meskipun tidak sampai beberapa pabrikan lain runtuh.
Kompetisi ini mengarah pada ketipisan, jam-jam yang lebih lapar akurasi.
Bahkan dengan penambahan fitur yang lebih seperti pada kemajuan tahun
70-an, lompatan selanjutnya hanya jalan ditempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar